LUWU UTARA - Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) meresmikan penerbangan perdana jembatan udara angkutan udara kargo perintis di Bandara Andi Djemma, Luwu Utara, Selasa (2/4). Gubernur bersama Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani meresmikan dengan pemecahan kendi pada ban pesawat Cessna Grand Caravan yang dimiliki maskapai Susi Air.
Penerbangan ini dengan rute ke Kecamatan Rampi dan Kecamatan Seko, di Kabupaten Luwu Utara. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk Program Nawacita Presiden RI untuk memudahkan dan memurahkan segala macam kebutuhan masyarakat.
Adapun kapasitas pesawat sebesar satu ton. Sedangkan rute penerbangan Masamba - Rampi berjarak sekitar 90 Km dan Masamba - Seko sekitar 97 Km.
Penerbangan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Ini diharapkan memudahkan masyarakat yang setiap harinya melalui jalan yang tidak layak dilalui, bahkan harus menghabiskan biaya yang bisa mencapai Rp 2 juta untuk sampai ke rumah mereka. Hal inilah yang menjadi perhatian Pemerintah Lutra dan Provinsi Sulsel.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menilai, jembatan udara ini merupakan jalan keluar bagi masyarakat di pelosok Luwu Utara.
"Ini merupakan jalan keluar bagi masyarakat Seko dan Rampi yang Ibu Bupati sudah pikirkan. Mungkin ada orang yang mengganggap ini biasa saja, namun bagi saya ini suatu yang sangat luar biasa," kata SYL.
Ia mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh satu-satunya bupati perempuan di Sulsel ini. "Itu sebabnya Ibu Indah dijadikan Bupati Luwu Utara, untuk mencarikan jalan keluar bagi Kecamatan Seko dan Rampi," imbuhnya.
Dengan hadirnya jembatan udara subsidi angkutan udara kargo perintis, bagi Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, seperti angin dari syurga yang menjawab mimpi dan doa masyarakat Luwu Utara.
"Kami sangat bersyukur dengan hadirnya jembatan udara ini bisa membantu memenuhi kebutuhan saudara-saudara kita yang ada di daerah terpencil, seperti Kecamatan Seko dan Kecamatan Rampi," ucap Indah.
Menurut Indah, pemerintah berusaha membangun perekonomian tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga di wilayah terpencil.
Direktur Angkutan Udara Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, Maria, mengatakan, program jembatan udara subsidi angkutan udara kargo perintis dapat menjawab kebutuhan daerah pelosok Indonesia. (*)
sumber : http://humas.sulselprov.go.id/